Rabu, 12 November 2014

ejakulasi dini

Perlu anda ketahui Setiap pasangan / suami-isteri pasti akan mendabakan suatu kehidupan berumah tangga yang aktif dan harmonis, dan Begitupun hubungan seksual merupakan salah satu hal yang membuat hubungan tetap harmonis dengan hubungan sexual atau lebih di kenal dengan SURGA DUNIA yang dapat dijalankan oleh pasangan suami istri sekaligus sebagai salah satu ungkapan cinta kasih dengan pasangannya.

Namun, tidak selamanya hubungan seksual itu berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, karena disebabkan anda (suami) memiliki ukuran Mr. P yang jauh dari rata-rata ukuran ALAT VITAL PRIA normal, selain itu juga mungkin anda selalu kalah sebelum melakukan serangan (CEPAT KELUAR) saat melakukan hubungan, atau mungkin juga karena saat ini anda sedang mengalami yang namanya masalah disfungsi seksual seperti Hilangnya gairah seks, Disfungsi ereksi, Ejakulasi dini dan yang pasti ITU semua akan mengakibatkan hubungan anda dan pasangan tidak harmonis, dan bila ini anda biarkan begitu saja maka akan muncul rasa kekecewaan terhadap pasangan (istri) anda dan selanjutnya ini dapat berubah menjadi kejengkelan yang disertai dengan perasaan ENGGAN setiap kali akan melakukan seksual dan ini juga dapat terjadinya hilangnya dorongan seksual Istri, serta AKIBAT yang lebih PARAH adalah retaknya Rumah Tangga anda karena selama melakukan hubungan sex sang istri tidak pernah mengalami Orgasme sekalipun

klik di www.resellervimax.com

disfusi ereksi


"CARA MENGATASI DISFUSI EREKSI"

Seseorang disebut menderita DE jika ia tidak mampu melakukan ereksi selama lebih kurang tiga bulan. "Ketidakmampuan ini berjalan terus-menerus, bukan selang-seling terkadang bisa terkadang tidak. Kondisi itu juga tetap berlangsung meski dengan partner yang berbeda," papar Dr Ponco Birowo, dokter spesialis urologi dari RS Asri Jakarta.

Ponco menjelaskan, secara umum ada dua penyebab utama disfungsi ereksi, yakni faktor psikogenik dan organik.

Faktor psikogenik adalah semua hal yang berkaitan kondisi kejiwaan. "Penyebabnya bisa karena komunikasi yang kurang baik dengan pasangan. Penyebab lain adalah merasa tidak berdaya karena tidak mampu membuat pasangan orgasme," katanya.

Rasa rendah diri karena tidak berhasil menuntun pasangan mencapai orgasme ternyata bisa membuat seorang pria merasa stres, depresi, merasa bersalah, sampai takut akan keintiman.

Sementara itu, yang dimaksud dengan penyebab organik adalah gangguan penyakit. "Hampir dua pertiga disfungsi ereksi disebabkan karena faktor ini," katanya.

Selain diabetes yang tidak terkontrol, penyakit yang bisa menyebabkan impotensi adalah kolesterol tinggi, hipertensi, atau memiliki riwayat kecanduan. Penyakit-penyakit tersebut dapat merusak saraf dan pembuluh darah sehingga aliran darah ke organ penis yang diperlukan untuk terjadinya ereksi menjadi terhambat.

Ponco menambahkan, ada beberapa gejala yang menyertai penyebab organik, yakni hilangnya minat pada aktivitas sosial, ukuran testis yang mengecil, serta penurunan pada penanda seksual sekunder, misalnya melemahnya kekuatan otot.

Mengenali penyebab-penyebab disfungsi ereksi bisa membantu memilih terapi pengobatan yang paling tepat.

Pengobatan DE sendiri terdiri dari tiga lini, yang pertama adalah mengobati penyebabnya yang diikuti dengan melakukan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat. Misalnya dengan obat golongan PDE-5 inhibitor.

Jika pengobatan lini pertama tidak berhasil, pasien bisa melakukan terapi lini kedua berupa injeksi sildenafil ke badan penis serta injeksi sildenafil ke saluran kencing. "Tetapi, pengobatan ini mulai dibatasi karena minimnya penyerapan obat di uretra," kata Ponco.

Sementara itu, pengobatan di lini terakhir adalah operasi atau terapi hormon yang diikuti dengan terapi seks.

"Kunci keberhasilan pengobatan adalah menjaga pola hidup sehat, dengan asupan bernutrisi seimbang dan olahraga. Kecuali karena kondisi genetik, disfungsi ereksi bisa diperbaiki dengan pola hidup sehat. Pola yang sama juga harus dijalani usai menjalani pengobatan," ujarnya.

SILAHKAN KUNJUNGI WWW.RESELLERVIMAX.COM / LANGSUNG KONTAK KAMI DI 082-115-227-447 / 2949E81E

Foto: "CARA MENGATASI DISFUSI EREKSI"

Seseorang disebut menderita DE jika ia tidak mampu melakukan ereksi selama lebih kurang tiga bulan. "Ketidakmampuan ini berjalan terus-menerus, bukan selang-seling terkadang bisa terkadang tidak. Kondisi itu juga tetap berlangsung meski dengan partner yang berbeda," papar Dr Ponco Birowo, dokter spesialis urologi dari RS Asri Jakarta.

Ponco menjelaskan, secara umum ada dua penyebab utama disfungsi ereksi, yakni faktor psikogenik dan organik.

Faktor psikogenik adalah semua hal yang berkaitan kondisi kejiwaan. "Penyebabnya bisa karena komunikasi yang kurang baik dengan pasangan. Penyebab lain adalah merasa tidak berdaya karena tidak mampu membuat pasangan orgasme," katanya.

Rasa rendah diri karena tidak berhasil menuntun pasangan mencapai orgasme ternyata bisa membuat seorang pria merasa stres, depresi, merasa bersalah, sampai takut akan keintiman.

Sementara itu, yang dimaksud dengan penyebab organik adalah gangguan penyakit. "Hampir dua pertiga disfungsi ereksi disebabkan karena faktor ini," katanya.

Selain diabetes yang tidak terkontrol, penyakit yang bisa menyebabkan impotensi adalah kolesterol tinggi, hipertensi, atau memiliki riwayat kecanduan. Penyakit-penyakit tersebut dapat merusak saraf dan pembuluh darah sehingga aliran darah ke organ penis yang diperlukan untuk terjadinya ereksi menjadi terhambat.

Ponco menambahkan, ada beberapa gejala yang menyertai penyebab organik, yakni hilangnya minat pada aktivitas sosial, ukuran testis yang mengecil, serta penurunan pada penanda seksual sekunder, misalnya melemahnya kekuatan otot.

Mengenali penyebab-penyebab disfungsi ereksi bisa membantu memilih terapi pengobatan yang paling tepat.

Pengobatan DE sendiri terdiri dari tiga lini, yang pertama adalah mengobati penyebabnya yang diikuti dengan melakukan perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat. Misalnya dengan obat golongan PDE-5 inhibitor.

Jika pengobatan lini pertama tidak berhasil, pasien bisa melakukan terapi lini kedua berupa injeksi sildenafil ke badan penis serta injeksi sildenafil ke saluran kencing. "Tetapi, pengobatan ini mulai dibatasi karena minimnya penyerapan obat di uretra," kata Ponco.

Sementara itu, pengobatan di lini terakhir adalah operasi atau terapi hormon yang diikuti dengan terapi seks.

"Kunci keberhasilan pengobatan adalah menjaga pola hidup sehat, dengan asupan bernutrisi seimbang dan olahraga. Kecuali karena kondisi genetik, disfungsi ereksi bisa diperbaiki dengan pola hidup sehat. Pola yang sama juga harus dijalani usai menjalani pengobatan," ujarnya.

SILAHKAN KUNJUNGI WWW.RESELLERVIMAX.COM / LANGSUNG KONTAK KAMI DI 082-115-227-447 / 2949E81E